Cerita Motivasi, "Anak kecil yang tau diri" , Hebat ..



Banyak orang yang terlalu sibuk memikirkan kehidupan orang lain dibandingkan kehidupan diri sendiri.
Kehidupan orang lain terlihat lengkap dan selalu bahagia. Padahal kita lupa pada dasarnya orang lain bisa bahagia karena mereka fokus terhadap kehidupan mereka sendiri dari pada mengurus kehidupan orang lain.

Orang cerdas, tidak akan meminta kehidupan yang sama sebagaimana yang orang lain dapatkan, disebabkan mereka sadar bahwa kehidupan setiap orang itu berbeda. Kita tidak akan mendapatkan kesenangan dan kebahagian yang sama dengan orang lain. Setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda sehingga kebahagian yang kita dapat pun berbeda dengan orang lain.

Seperti kisah seorang anak yang sudah tidak memiliki ayah. Namanya Rais, meskipun dia masih duduk di bangku kelas 6 SD, tapi jalan pikirnya itu yang membuat kita harus kasih jempol. Rais memiliki banyak teman, salah satunya Ridha anak seorang anggota DPR yang lumayan rapat dengannya.

Guru mata pelajaran bahasa sering memberikan PR untuk anak didiknya.  Biasanya Rais dan Ridha selalu mengerjakannya bersama dan pekerjaan itu selalu dibuat dirumah Ridha. Kali ini Ridha meminta tugas ini dikerjakan di Rumah Rais.

Rais tidak menolak, hanya saja Rais menjawab "boleh, tapi tempatku tak senyaman tempat mu". Rais tidak merasa malu sedikitpun dengan kondisi yang jauh berbeda dengan Ridha. Lanjut cerita mereka pun mengerjakan tugas bahasa dirumah Rais untuk yang pertama kalinya.

Selesai mengerjakan Tugas, Ridha pulang di jemput oleh abangnya. Ibu Rais yang baru pulang menjual cendol keliling sempat melihat Ridha dijemput lalu bertanya kepada rais:

"Rais, siapa teman kamu tadi nak?
Ridha bu "jawab Rais"

apa kamu tidak malu ajak Ridha kerumah? Dia itukan  tinggal di kota, anak orang kaya?" Tanya ibu Rais

Rais tersenyum dan menjawab "Ridha yang ajak buat tugas disini, lagipun Rais tak merasa malu dengan kondisi kita karena guru Rais pernah bilang

"Hidup ku
Hidup kita
Hidup dia
Dan Hidup mereka
Tak kan pernah sama"

Buk, Kebahagian orang lain dengan keluarganya, dan kebahagian Rais dengan keluarga Rais. Ibu tenang saja, walaupun Rais masih kecil, tapi Rais bisa mengerti maksud ibu.

Ibu Rais saat itu hanya diam, tersenyum haru mendengar ucapan jagoan kecilnya.

Kembali kepada dasar pembicaraan, Rais yang baru berumur 12 tahun bisa memaknai arti kehidupan, bagaimana dengan kita yang sudah berusia puluhan tahun. Terlepas dari kondisi Rais yang membuat dia harus berfikir dewasa. Intinya anak sekecil Rais bisa mengertikan kondisinya itu luar biasa.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »