Cerita penyesalan "Tawa yang berujung Tangis"


Keanggunan wanita adalah modal untuk menarik perhatian pria. Wanita yang pandai merawat dan menjaga diri cenderung lebih diminati oleh pria untuk dijadikan istri dari pada wanita yang suka hura-hura. Pria selalu memilih wanita yang suka hura-hura sebagai pasangan mereka untuk menikmati masa mudanya, namun tak dapat dipungkiri mereka tetap akan memilih wanita yang baik yang bisa merawat diri mereka untuk menjadi ibu dari anak-anaknya kelak.

Memang ada sebahagian pria yang akhirnya menikah dengan pasangan yang telah dipilih menjadi teman pada masa mudanya, karena faktor nyaman, nakal tapi punya aturan, dan tanggung jawab. Banyak juga diantara mereka mengakhiri hubungan mereka pada saat sudah dekat dengan keputusan menikah disebabkan dengan berbagai alasan baik sudah tidak cocok ataupun si pria belum siap.

Apa yang akan terjadi dengan wanita nakal sesudah itu?

Kebiasaan ending dari cerita masa muda yang kelam yang dijalani dengan penuh kesenangan menjadi penyesalan yang luar biasa pada saat semua tidak seperti yang  dibayangkan. Banyak diantara mereka wanita malang, hamil diluar nikah, jadi pembunuh (menggugurkan kandungan), jadi PSK, dan sebagainya. Itulah akibatnya kelalaian dalam mencari kesenangan sesaat, Nauzubillah semoga hal yang demikian tidak terjadi pada keluarga kita, karena hanya sedikit orang yang bisa move on dan menjadi lebih baik dari perkara demikian.

Bila semua sudah terjadi, suara yang sering terdengar adalah tangis, kata yang sering terdengar baik dari keluarga maupun sahabat jika diantara mereka masih ada yang peduli adalah "sabar, tak usah dipikirkan, semua sudah terjadi, nasi telah menjadi bubur".
Buat apa?

Sebelum terlambat, segala sesuatu yang berdampak negatif, fikirkanlah lebih dahulu matang-matang efek yang akan diterima nantinya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »