Kenyamanan "maafkan aku yang dulu"



Kenyamanan itu ketika kita bersama dengan orang terdekat, seperti keluarga, teman dan orang terkasih. Terinspirasi dari kisah seorang teman yang sedang meniti karir disebuah universitas. Kehidupan ekonominya memang trgolong kuran. Beruntung dia orang yang mudah bergaul sert memiliki banyak teman. Akan tetapi, dia libih memilih bergaul bersaman teman yang ekonominya lebih, tujuannya positif, yaitu dengan fasilitas yang dimiliki temannya dia bisa belajar banyak dengan alat teknologi canggih yang tidak dimilikinya.
Namun apa yang dirasa, meskipun semua fasilitas yang dimiliki temannya bisa ia gunakan dan izinkan, tetapi dia hanya dijadikan sebagai alat. Kawannya hanya memanfaatkannya untuk disuruh. Lama kita hidup dijadikan sebagai bawahan, pasti kita akan mersakan bosan. Saat itu dia baru menyadari, lebih nyaman bergabung sama teman yang saling menghargai, dari pada hanya teman yang hanya memanfaatkannya. Itu cerita Dia.
Intinya padahal mereka saling memanfaatkan, dan kenyamanan dalam pergaulan sikap saling peduli, saling menghargai, dan mau bekerja sama.
            Kisah seorang wanita yang meninggalkan kekasihnya yang selalu bisa membuat dia tertawa, dan nyaman berada didekatnya. Namanya manusia, ada saja kesilapan yang terjadi. Dia memutuskan kekasihnya dan menikah dengan anak seorang pejabat dengan alasan dijodohkan. Mereka pun menikah dan memiliki seorang anak. Tujuh sudah dia menikah, tapi sekarang dia telah di madu. Suaminya menikah dengan wanita lain. Dia tidak pernah menyesal menikah dengan suaminya walaupun sekarang dimadu. Tapi saat itu ia sempat berfikir mungkin jika aku tetap bersama dia, aku tidak akan dimadu meskipun hidupku tidak semewah sekarang.

 Dear mantan “maafkan aku yang dulu”. Begitu katanya

            Sebenarnya tidak ada tempat yang nyaman bagi semua orang selain bersama keluarga, karena keluarga sanggup menampung dan memotivasi kita lebih dari pada teman dan kekasih. Mereka bisa datang dan pergi kapan saja mereka mau, sedangkan keluarga akan tetap setia walau kadang kita membuat mereka kecewa. “Ketika keluarga kita sangat kecewa dan membenci kita, memaki kita dan sebagainya, tapi mereka tetap akan membela saat orang lain mencela atau menghina kita”.
Intinya, kenyamanan itu kebersamaan, saling menghargai, dan saling peduli.

Lagi tren "maafkan aku yang dulu"

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »