Impian merupakan hal yang bisa raih dengan cara berusaha. Harapan, cita-cita, maupun pekerjaan tujuan usaha manusia.
Keinginan untuk meraih impian seakan telah mendarah daging dalam tubuh manusia sehingga membuat beberapa orang diantara kita rela melakukan segala cara untuk meraih impiannya. Tak sedikit diantara mereka yang mampu menggapai impian mereka menggunakan cara yang tidak sah, seperti sogok-menyogok, pemalsuan data, dan sebagainnya.
Faktor ekonomi mengubah pola pikir seseorang kedua arah yaitu positif dan negatif. Semua keinginan sulit dicapai dapat dipaksakan bila seseorang memiliki kekayaan. Mereka beranggapan, segala sesuatu dapat dimiliki hanya karena uang.
3 hal yang tidak dapat dipaksakan meskipun kita seorang milyarder, berikut uraiannya :
1. Cinta
Orang yang memilki kekayaan bisa menikahi gadis yang dicintai walaupun gadis tersebut tidak mencintainya. Bahkan, mereka bisa menikah lebih dari satu dengan cara menghamburkan uang melalui keluarga ataupun gadis itu sendiri bila ia termasuk wanita matrealistis. Tetapi, pada hakikatnya, wanita hanya mengangguk dikarnakan dorongan keluarga ataupun karena uangnya. Namun, tidak dengan perasaanya. Anggukannya berarti suka akan uangnya, sedangkan gelengan berarti tidak akan cintanya.
2. Iman.
Iman dalam arti yang umum merupakan "kepercayan" yaitu percaya kepada sang khalik selaku pencipta seluruh jagad raya. Kepercayaan dengan sesama manusia bisa didapatkan dengan uang, akan tetapi uang tidak mampu membelikan kepercayaan (keimanan) kepada sang khalik meskipun dipaksakan. Bahkan, kekayaan bisa menjadi penghancur keimanan seseorang, disebabkan faktor ria, yang mengakibatkan kita lupa akan sang pencipta.
3. Kematian
Uang bisa merubah kata TIDAK menjadi Kata IYA, tetapi tidak mampu membelikan kehidupan bila kamatian telah tiba. Uang hanya mampu mengantarkan kegerbang usaha penyembuhan, bila kematian telah ditetapkan, semua tidak akan ada faedahnya sekalipun dipaksa, dan kekayaan akan berubah nama menjadi warisan.
Itulah sekilas 3 hal yang tidak dapat dipaksakan meskipu dengan mengandalkan kekayaan. Kekayaan hanya berlaku didunia antar sesama manusia, tidak dengan malaikat apa lagi Sang pencipta.