Tradisi megang menjelang Ramadhan dan Lebaran...


Megang merupakan tradisi yang diperingati menjelang Ramadhan dan Lebaran khususnya bagi warga Aceh. Hari megang bisa dikatakan sebagai hari penyambutan untuk memeriah suatu bulan atau hari bersejarah bagi umat muslim. Megang sangat familiar dengan rakyat Indonesia khususnya Aceh. Hari megang identik dengan memasak daging sapi yang kemudian dinikmati bersama dengan keluaga dan kerabat.

Mengenai tradisi megang di Aceh, terdapat beberapa opini dari beberapa kalangan yang menghimbau untuk menghapus adat penyambutan Ramadhan atau Lebaran dengan tradisi megang. Hal itu dikatakan karena ada sebagian pihak yang ekonominya lemah akan merasa sedih saat megang tidak mampu membeli daging sapi. Umumnya tradisi megang diaceh setiap rumah membeli daging sapi. Namun anggapan tersebut salah besar !

Mengapa ?
Karena tradisi megang bukan hanya membeli daging, juga saling mengunjungi sanak family. Apakah masuk akal setiap orang miskin keluarganya adalah miskin semua ?
Kalaupun iya !
Pemerintah sekarang sangat memperhatikan sekali anak yatim, orang miskin, apalagi pada saat megang. Hal tersebut sangat jelas bahwa tradisi megang tidak menjadi kesalahan dan tidak memberatkan pihak tertentu.

Opini itu muncul hanya karena ingin mencari sensasi atau popularitas, atau bahkan karena ada unsur pribadi lainnya. Tradisi megang merupakan penyambutan hari bersejarah bagi umat muslim seperti penyambutan Ramadhan dan lebaran sebagai bentuk rasa syukur dan senang bahagia akan datangnya hari dan bulan yang penuh berkah.

Bukankah nabi pernah bersabda, "barang siapa yang senang akan datangnya bulan suci Ramadhan, diharamkan jasadnya dimakan api neraka".
Megang adalah bentuk ungkapan rasa senang seseorang akan datangnya hari bersejarah dalam islam.

Opini tentang penentangan perayaan Ramadhan dan Lebaran dengan tradisi megang itu bermunculan disebabkan timbul pemikiran segelintir orang yang menyatakan bahwa tradisi tersebut hanya akan menambah beban bagi rakyat miskin. Akan tetapi, setelah ditinjau lebih jauh opini seperti itu sangat tidak masuk akal jika dibandingkan dengan harga jual daging yang berkisar 100-150 ribu rupiah perkilogram.

Jadi dimana salahnya ?
Bagi Anda yang tidak menyukainya, maka jangan melarang orang lain untuk melakukannya. Setiap orang punya cara sendiri untuk menyambut bulan suci. Megang bukan hukum. Megang adalah tradisi turun temurun untuk penyambutan hari besar islam di Aceh.

Semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »