Ungkapan Hati Seorang Ibu Di Hari Raya...




Lebaran merupakan perayaan suatu moment bersejarah dalam Agama. Seperti merayakan hari raya idul fitri setelah melaksanakan ibadah puasa yang dikerjakan oleh umat muslim seluruh dunia sebagai bentuk perayaan hari kemenangan pasca melaksanakan ibadah puasa yang dijalani selama satu bulan penuh khusus di bulan Ramadhan. Hari Raya merupakan hari yang sangat penting bagi setiap orang, dikarenakan hari raya kebanyakan perusahaan meliburkan (memberi cuti) kepada kariawannya untuk mudik pulang kampung bagi yang berada diluar daerah dan hari berkumpulnya seluruh sanak family bagi setiap orang.
Sudah menjadi tradisi, untuk saling mnegunjungi dan bermaaf-maafan dihari perayaan hari raya.

Saat itulah harapan setiap orang tua bisa bertemu pandang, duduk bercerita, bergembira dan berbahagia bersama keluarga kecilnya. Tidak ada hal lain yang di inginkan orang tua selain berkumpul dengan semua anak-anak yang telah dilahirkan dan dibesarkannya dengan penuh kasih dan sayang. Pekerjaan memang merupakan kebutuhan, tapi kebersamaan adalah hal yang paling diharapkan. Tidak banyak waktu yang diinginkan oleh orang tua terhadap anaknya. Hanya beberapa hari  bahkan satu hari dalam setahun sudah terasa cukup untuk berkumpul dengan keluarga tercintanya.
Bayangkan, bila dalam satu tahun hanya sekali kita sebagai anak tidak mampu meluangkan waktu untuk menjumpai orang yang telah melahirkan dan membesarkan kita anaknya padahal kita mampu? Apa yang akan ia rasakan ?

Mungkin tidak banyak, hanya air bening yang keluar dari dua bola matanya yang kemudian menghiasi dua sisi pipinya yang penuh kerutan membayangkan harapan yang tak kunjung datang.  Apa yang akan dirasakan ketika dia melihat orang tua anak-anak yang lain yang begitu bahagia berkumpul dengan keluarganya di hari kemenangan?

Seorang anak selalu mampu berikan alasan, dan seorang ibu pun akan selau mengerti dengan alasan anaknya. Hanya saja, rasa rindu yang mendalam tentu tidak akan mampu membendung keinginannya untuk bertemu dengan buah hatinya.
Seorang ibu selalu mampu menutupi kesedihannya di depan kita anaknya dan orang lain, serta sanggup menerima alas an kita sang anak, Namun hati kecilya selalu bekata:

“Nak, tidak banyak yang ibu minta darimu, ibu hanya ingin bertemu, melepaskan rasa rindu  seperti orang tua yang lain. Ibu memang memintamu untuk mandiri, tapi tidak seperti melupakan ibu demi pekerjaanmu untuk hari seperti ini”.
“Nak, ibu tidak pernah membayangkan bahwa ibu akan merasakan berjauhan dengan mu disaat umur ibu mulai renta, ibu memang sudah tak mampu menopang hidupmu, tetapi dua tangan ibu masih sanggup memeluk tubuhmu yang kekar”.
“Nak, saat ini mungkin Allah masih memberikan waktu kepada ibu untuk merayakan hari raya ini meskipun tanpa mu dipangkuan ibu, tapi nanti belum tentu waktu seperti ini masih ada untuk ibu” kapan engkau pulang nak? ibu merindukanmu”.

Hanya saja ucapan itu terukir dalam hatinya yang paling dalam dan dikunci rapat agar kita anaknya tidak merasa bersalah dan terbeban karenanya. Tapi ketahuilah, bahwa setiap orang tua pasti merindukan anak yang jauh dengan pangkuannya, dan setiap orang tua sanggup berbohong untuk kebahagiaan kita anaknya. Seperti tangisan yang dirasakan namun senyuman yang diperlihatkan, itu pasti. Sebesar itulah seorang ibu menjaga hati kita sang anak.
Bagaimana dengan kita ?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »